Ciri Pribadi yang dewasa

 Banyak di antara kita, para kaum muda sering salah dalam mengartikan kedewasaan. Kita menganggap kedewasaan identik dengan kebebasan . Nah, supaya tidak keliru dalam menerjemahkan kedewasaan, berikut ini saya paparkan 18 ciri pribadi yang dewasa :

1. Mampu berdiri  di atas kaki sendiri, tanpa banyak menuntut. Untuk berlatih mandiri kita dapat menempuhnya dengan mengerjakan pekerjaan yang sekiranya dapat kita kerjakan sendiri, seperti membersihkan kamar sendiri, berangkat sekolah tidak harus diantar, mencuci baju sendiri, dan sebagainya. Pokoknya kita tidak menjadi beban bagi orang lain.
    
2. Ingin bebas dan otonom. Kebebasan ini berarti tidak terikat atau didikte oleh orang lain. Kita bebas mengatur kebijaksanaan 'dalam negeri'. Setelah terwujud otonomi pribadi tentunya jika tidak akan mudah termakan isyu, dapat bersikap kritis. Tapi ingat kebebasan ini bukan berarti "semau gue". Kebebasan kita masih dibatasi oleh kebebasan orang lain.
    
3. Mampu menerima diri sendiri, orang lain, dan alam tanpa rasa kebencian. Kita menerima realitas hidup ini apa adanya. Segala kelebihan dan kelemahan, kita pandang sebagai anugerah. Kelebihan tidak membuat kita sombong, sebaliknya kelemahan tidak membuat kita minder.
    
4. Tidak merasa dibebani oleh norma-norma atau peraturan yang berlaku. Norma-norma itu bukan pembatas kebebasan kita, tetapi berfungsi sebagai "rambu-rambu supaya kita tidak keluar jalur.
    
5. Dapat mempergunakan waktu dengan baik. Kita tahu kapan harus belajar, sekolah, bermain, bercengkerama dengan keluarga, beribadah dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak boleh campur aduk, karena segala sesuatu itu ada waktu tersendirinya.
    
6. Tidak menyia-nyiakan kesempatan baik yang mungkin hanya ada saat itu. Siapa tahu peluang itu menentukan masa depan kita, umpamanya ada seminar, diskusi, simposium, atauundangan berharga yang bisa memperluas wawasan. Atau mungkin kursus tertentu yang sifatnya melatih keterampilan.
    
7. Tidak terganggu oleh kritik, kritik kita jadikan saran untuk berefleksi. Maka berbahagialah kita seandainya masih ada orang yang mau mengkritik. Dengan demikian ada input untuk membantu mengembangkan kepribadian.
    
8. Bisa menghargai orang-orang di sekeliling kita. Justru ini perlu disadari karena kita bukanlah mahluk yang serba bisa segalanya, kita masih perlu bantuan dari orang lain.
    
9. Mampu menguasa emosi. Sebagai manusia, pada saat tertentu kadang ada saja yang mengusik emosi kita dan mendorong kita untuk balas dendam mencelakakan orang lain. Gaya penyelesaian seperti ini jelas tidak baik untuk persahabatan dan keselamatan kita sendiri. Setiap perselisihan dengan kawan, selesaikanlah dengan penuh kekeluargaan terhindar dari dominasi emosi.
10.  Berpegang teguh pada tujuan akhir. Kita tidak mudah patah semangat dalam menggapai cita-cita. Kita harus sadar bahwa segala sesuatu itu perlu diperjuangkan dan perjuangan itu tentunya perjuangan yang jujur, kita pandang sebagai sesuatu yang baik dan berguna.
11. Tidak merasa terancam oleh kehadiran orang lain. Kita boleh bersaing, tapi persaingan itu tidak harus menjatuhkan orang lain. Akan lebih baik sandainya orang yang kita anggap sebagai saingan itu dijadikan partner untuk menggapai cita-cita.
12. Tidak membesar-besarkan masalah yang kecil, apalagi hingga mengkambing-hitamkan orang lain (sebagai pelampiasan) juga tidak menyepelekan masalah kecil (membiarkan begitu saja tanpa penyelesaian). Setiap permasalahan diselesaikan dengan bijaksana.
     
13. Bersifat kreatif, terutama dalam menghadapi problem. Kita tidak boleh hanya pasrah menunggu uluran tangan orang lain. Tetapi harus aktif mencari jalan untuk menyelesaikan problem yang kita hadapi.
14. Tidak terlalu banyak mencampuri urusan "dalam negeri" orang lain. Percayalah saja bahwa teman-teman kita mampu mengatasi masalahnya sendiri. Kita tidak boleh memaksakan diri untuk membantu apalagi sampai mendikte. Meskipun demikian kita harus selalu siap jika diminta bantuan.
15. Bersikap gembira, optimis, tenang, dan sanggup menikmati pekerjaan maupun permainan. Kegagalan bukan sesuatu yang menghancurkan tapi merupakan jalan menuju keberhasilan.
16. Bisa menerima tanggung jawab, tugas, kewajiban, dan melaksanakannya dengan penuh keceriaan dan percaya diri. Pekerjaan-pekerjaan itu tidak menjadi beban bagi kita.
17. Selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik. Jangan minimalis, ingat kita mempunyai talenta (bakat, kelebihan) yang harus kita kembangkan bukan hanya dipendam atau disimpan.
18. punya arah hidup dan tahu kemana hendak melangkah (visa hidup). Untuk itu sebelum melangkah kita perlu membuat program terlebih dahulu agar kita tidak tersesat di tengah jalan. Contohnya, untuk menentukan program pilihan di SMU/SMK kita perlu mempertimbangkannya dengan matang. Akan lebih baik seandainya hal itu dipikirkan sedini mungkin, awal semester II umpamanya. Dengan demikian kita tidak akan keewa di kelak kemudian hari. Kita berani mempertanggung-jawabkan apa yang telah menjadi pilihan kita.
    Segitu saja ciri-ciri pribadi yang baik untuk dewasa yang bisa saya bagikan, jika pembaca memiliki masukan untuk ciri-ciri pribadi yang dewasa boleh menambahkan di komentar .
    Salam sejahtera!